Wahai hati tenteramlah
Saat malam menyelimuti dengan kedinginan
Saat bintang tiada lagi bergemerlapan
Bulan seakan tenggelam celah awan
Unggas tiada lagi menyanyikan lagu
Menghibur sekeping hati yang sunyi
Biarlah
Berlalu bersama bait puisi
Namun tak terpadam dalam lipatan memori
Secangkir kasih yang dulu ditabur
Kini seakan pudar bersalut gusar
Mengiring tangis bisikan pilu
dulu keriuhan itu selalu mengisi
Kini sunyiku saban hari
Tanpa dendangan tawa dan senda
Mungkin lumrah sebuah ikatan
Bila renggang terus dilupakan
Justeru hati
Terimalah ketentuan ini
Hidup tidak seindah yang diimpikan
Mungkin sinar kebahagiaan tak kunjung tiba
Walau saban hari menadah tangan
Memohon doa padamu Tuhan
Pasrahlah hati dengan dugaan sementara
Sampai masa semuanya terhenti
Bila jasad tak lagi berdiri
Tinggal harapan berkubur sepi
Justeru hati
Terimalah ketentuan ini
Hidup tidak seindah yang diimpikan
Mungkin sinar kebahagiaan tak kunjung tiba
Walau saban hari menadah tangan
Memohon doa padamu Tuhan
Pasrahlah hati dengan dugaan sementara
Sampai masa semuanya terhenti
Bila jasad tak lagi berdiri
Tinggal harapan berkubur sepi
0 comments:
Post a Comment